Suatu ketika, apabila Nabi Muhammad SAW sampai ke masjid untuk
mendirikan salat, Baginda SAW mendapati beberapa sahabat sedang tertawa.
Baginda SAW berkata, “Kalau kamu selalu mengingat maut, sudah tentu aku tidak
mendapati kamu semua dalam keadaan demikian. Pada setiap masa kamu hidup, kamu
pasti mengingat maut. Setiap waktu, tanah pekuburan memekik mengatakan, “Aku
ini merupakan semak belukar. Aku dipenuhi dengan debu. Aku ini penuh dengan
serangga.”
Apabila seorang mukmin dikebumikan di dalamnya, bumi berkata
“Aku ucapkan selamat datang kepadamu. Di antara manusia yang bertebaran di atas
muka bumi ini, engkaulah yang paling aku sukai. Sungguh baik hatimu karena mau
memasuki aku. Sekarang, lihatlah bagaimana aku menghibur hatimu.”
Kemudian, bumi membesar sejauh mata memandang. Sebuah pintu
surga terbuka di hadapannya. Melalui pintu itulah, harum bau-bau yang semarak
menyusupi lubang hidungnya.
Tetapi, apabila seorang yang jahat dimasukkan ke dalamnya, bumi
akan berkata, “Tidak ada kata sambutan buatmu. Di antara manusia yang hidup di
dunia, engkaulah yang paling aku benci. Sekarang, lihatlah pemberianku
kepadamu.”
Kemudian, dia diimpit oleh bumi sehingga tulang-tulang rusuknya
saling meremukkan antara satu sama lain. Sebanyak tujuh puluh ekor ular akan
mematuknya sampai hari kiamat. Ular-ular tersebut sangat berbisa. Sehingga,
kalau seekor di antaranya menyemburkan bisanya di permukaan bumi, tidak ada
sehelai rumput pun tumbuh. Lalu, Rasulullah SAW berkata, “Kubur dapat merupakan
salah satu pintu surga atau salah satu lubang neraka.”
Sifat takut kepada Allah SWT pasti terdapat pada manusia yang
benar-benar beriman. Sifat takut itu diwujudkan dan dipupuk sehingga tumbuh
dengan subur kalau kita dalam kehidupan kita sehari-hari dapat mengingat MATI.
***
0 komentar:
Posting Komentar